annisabriliani

Pernah ga kepikiran kalo nanti yang datang akan pergi ? Yang dulu selalu ada dan sekarang entah kemana.              Aku Rina... Aku duduk sendiri di bangku yang tampak sedikit lusuh, terdiam dan hanya seorang diri.  Menunggu itu membosankan, terlebih lagi tanpa kepastian, begitulah orang- orang ucapkan ketika menunggu.  Tapi tidak untuk ku. Aku selalu duduk dengan ditemani sebuah kenangan yang menjadi kunang- kunang dipikiran ku, dan entah kapan akan berpindah.  Kenangan yang terkadang bagaikan api dan air.  Terkadang membara dan terkadang menjadi sumber kehidupan.              Ingat... Dulu ketika kita hanya berdua berteman dengan malam dan saling bertukar cerita, entah hal yang bermakna maupun hal yang konyol sekalipun.  Tidak menghiraukan jam berputar sangat cepat dan langit ditutupi selimut gelap, dingin menusuk dalam. Ketika bercerita, suaraku dan suaramu bersatu memecahkan kesunyian malam itu, menjadi sebuah kenangan yang sulit aku hilangkan dari pikiran.              Inga

Malamku tanpa sesuatu yang hangat Malamku tanpa secangkir kopi yang terlihat Malam ini HUJAN Aku suka HUJAN Hujan yang membawa kerinduan Hujan yang membawa kenangan Kenangan diantara derasnya air yang turun Pada orang tua di Pulau Seberang Ingin rasanya ku kembali Tapi tak sanggup Ingin rasanya mengatakan Tapi aku malu

HAIIII, kali ini gua mau cerita nih tentang zaman SD.    Sekitar jam 18:30 handphone gua berbunyi pertanda ada chat WA.  Sebanarnya gua jarang buka WA kalo bukan chat dari keluarga, soalnya temen- temen kampus dan temen2 yang lain biasanya chat via LINE (males nyimpen nomor handphone, pengennya yang cepet dan praktis wkwk).  Gak selang berapa lama gua buka dong chatnya, siapa tau ortu yang ngechat bilang uang udh di transfer wkwkw 😅😅 Eh ternyata bukan, taunya chat dari grup SD.  AMAZING!!! banget sih waktu itu ada yang ngechat di grup SD yang udah lama banget, udah berdebu dan terabaikan (jangan sampe hati aja yang berdebu dan diabaikan) , gua lupa siapa yang mulai ngechat. Yaudah lah ya , gua ikutan nimbrung tuh di grup , sampe ada yang voice call alasannya capek ngetik, ada yang cuma ngasi emoticon doang hahah lucu emang kalo misalnya nge scroll lagi chat- chatnya.  Tiba - tiba salah satu dari temen SD gua ngingetin gimana zaman SD dulu, main, cabut- cabut an, berantem, sampe jal

         Memulai dari awal dengan bersabar dan lapang dada, menerima kenyataan dan menerima takdir apa yang akan didapat nantinya.  Seperti judul " Haruskah ada ekspektasi sebelumnya?", Apakah harus semestinya berekspektasi sebelum bertindak dan melakukan sesuatu?.  Apakah salah jika melakukan sesuatu tanpa ekspektasi dan menerima semua hasil dari sesuatu itu?  Mencoba menerima kenyataan atas apa yang telah dilakukan tanpa ekspektasi.  Bukannya lebih sakit jika KENYATAAN tidak sama dengan EKSPEKTASI?? Apakah lebih baik tidak usah berekspektasi??          Di sisi lain, berekspektasi itu memiliki nilai positif yaitu membuat seseorang lebih bersemangat untuk melakukan sesuatu dan memiliki tujuan dari sesuatu yang berpedoman dari ekspektasi itu. JADI, APAKAH LEBIH BAIK BEREKSPEKTASI DAHULU SEBELUM BERTINDAK???

          Banyak orang yang bilang kalo waktu itu cepat banget berjalan dan berlalu begitu saja.  Begitu pun gua yang sering merasakan waktu datang dan tiba- tiba berlalu begitu aja, SIA - SIA.  Maksud gua sia sia disini,  gua tau kalo punya waktu banyak buat ngelakukan hal yang berguna dan berusaha ga buang- buang waktu, karna "waktu itu adalah UANG" , tapi disini gua masi aja menyianyiakan waktu yang singkat ini.            Sebenarnya waktu itu sama aja ga ada cepat ga ada lambat.  Bagaimana kita mengaturnya aja, mau cepat dan sia- sia atau bagaimana.  Gua sering melalaikan waktu dan menunda- nunda pekerjaan gua.  Apalagi keluar kata - kata gua "AHHH NANTI AJA, MASI BANYAK WAKTU KOK".  Nah ini adalah kata- kata yang salah kalo menurut gua, walaupun gua juga sering bilang gitu.             Manfaatkan lah waktu sebaik- baiknya sebelum waktu berlalu sia- sia.

Hello Semester 4!!          Kedatanganmu begitu cepat bagiku, selang 3 minggu kau hadir tepat didepanku. Ini adalah sebuah pertanda bahwa aku harus lebih giat dari sebelumnya. Sebuah niat adalah hal yang paling utama dan terpenting dari semua ini, aku bertekad semester ini lebih baik dari semester sebelumnya.  Liburan semester 3 kemaren adalah liburan terberatku meningalkan padang untuk melanjutkan ke semester 4.  Libur yang cuma ku habiskan dirumah begitu indah rasanya, walaupun sesekali pergi bareng temen.  ini hal yang terberat bagiku untuk balik ke bandung. Ga tau kenapa rasanya terlalu sedih untuk ninggalin Padang  yang punya banyak cerita ini.  Namun aku sadar, ga mungkin meneruskan drama yang ga kelar2 ini. Aku memutuskan balik ke Bandung tanggal 15 Januari 2017 kemaren pukul 18:25.  Sampai2 balik pun tiket terakhir di hari itu dari Padang- Bandung, padahal senin nya kuliah pagi.  Aku ga mungkin larut dalam kesedihan ini, ibarat kata mengapa berani mengambil keputusan untuk n